Bunda Migran Indah Rusmiati Buka Pelatihan Kerajinan Tali Kur untuk Mantan TKW


Anggota DPRD Provinsi Banten yang juga Bunda Migran Banten, Indah Rusmiati, SH., SIP., MIP., membuka pelatihan kerajinan tali kur di Kp. Buaran, Desa Waliwis, Kec. Mekar Baru Kab. Tangerang.


Kegiatan yang diadakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Nurul Falah Talok ini digelar selama dua hari, Rabu-Kamis (16-17/1/2024). Peserta pelatihan sebanyak 51 mantan TKW/Pekerja Migran Indonesia (PMI) purna yang berasal dari Kp. Buaran, Kp. Bendung, Kp. Waliwis Asem, Kp. Waliwis Kulon dan Kp. Waliwis Cibaru Desa Waliwis.


Saat membuka kegiatan, Indah Rusmiati yang didampingi Kepala BLK Nurul Falah Talok, Malik Fatoni mengatakan, inisiatif untuk memberdayakan mantan TKW/PMI mengacu pada UU Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan PMI.


"Undang-Undang tersebut mengamanatkan bahwa pemberdayaan PMI adalah bagian dari upaya pelindungan. Karena itu, saya sebagai anggota DPRD Banten dan Bunda Migran Banten ikut ambil bagian dalam peningkatan kualitas SDM para PMI maupun mantan PMI," ujar anggota Komisi III DPRD Banten ini.


Di sisi lain, tujuan utama dilaksanakannya pemberdayaan bagi PMI purna ini agar mereka tidak kembali terjerumus menjadi pekerja migran terutama dengan pemberangkatan non-prosedural.


"Ayo ibu-ibu, kita kerja di negeri sendiri. Kita ciptakan peluang kerja agar bisa mandiri dan tidak lagi berangkat kerja ke luar negeri," kata Indah Rusmiati.


Menurut Indah, pekerja migran dengan pemberangkatan non-prosedural atau ilegal, khususnya perempuan, rentan mengalami diskriminasi dan kekerasan. Kekerasan yang dialami perempuan pekerja migran memiliki dampak serius, baik itu secara jangka pendek dan jangka panjang terhadap kesehatan fisik maupun mental.


Untuk itu, Indah Rusmiati mengajak para mantan TKW/PMI purna di Kp. Buaran bisa mandiri dan ke depan punya usaha sendiri sehingga bisa mendapat tambahan penghasilan keluarga.


Kepala BLK Nurul Falah Talok Malik Fatoni menambahkan, pelatihan membuat kerajinan berbahan tali kur sebagai salah satu langkah awal agar para mantan TKW punya ketrampilan.


"Di wilayah Kecamatan Mekar Baru, sudah banyak yang mendapat pelatihan tali kur dan sampai sekarang masih menghasilkan produksi berupa tas atau sarung HP dan pemasarannya bahkan sampai mancanegara," kata Pengacara dari Malik And Partners ini.


Dia mencontohkan seperti yang dilakukan Hj. Arfah, mantan TKW yang dalam kegiatan itu menjadi instruktur pelatihan. "Bu Hajjah Arfah adalah contoh mantan TKW yang kini sukses menekuni usaha tali kur. Produknya bahkan terjual hingga ke mancanegara," ungkapnya.


Untuk itu, Malik Fatoni yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Nurul Falah Talok minta agar para mantan TKW yang dilatih, serius mengikuti kegiatan ini.


Pihaknya dari Balai Latihan Kerja Nurul Falah Talok akan siap terus mendampingi dan memberikan program seperti ini dengan tujuan memperkuat posisi perempuan dalam ekonomi lokal.


Jika ekonomi lokal tumbuh, maka akan memberi efek domino meningkatnya pertumbuhan ekonomi setempat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.


 "Selain pelatihan ketrampilan tali kur, kami juga akan melatih para mantan TKW komputer, kemampuan berbahasa asing, kuliner, menjahit dan lainnya," ujar Malik Fatoni.


Pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Bunda Migran Indah Rusmiati atas terselenggaranya kegiatan ini.

Related Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Artikel